Tuesday, May 16, 2017

PRAKTIKUM 7. MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR SANGKAR



Nama File: (Klas)_Prak7_PKML(nama, nama,nama,nama)


PRAKTIKUM 7.
MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR SANGKAR


7.1 TUJUAN PRAKTIKUM
1)      Mengidentifikasi elemen motor induksi 3 fasa
2)      Menginstal dan mengoperasikan motor induksi 3 fasa
3)      Membalik arah putaran motor induksi 3 fasa
4)      Mengukur arus dan tegangan motor induksi 3 fasa

7.2 DASAR TEORI
Motor induksi merupakan salah satu mesin asinkronous (asynchronous motor) karena mesin ini beroperasi pada kecepatan di bawah kecepatan sinkron. Kecepatan sinkron sendiri ialah kecepatan rotasi medan magnetik pada mesin. Kecepatan sinkron ini dipengaruhi oleh frekuensi jala-jala dan banyaknya kutub pada mesin. Motor induksi selalu berputar dibawah kecepatan sinkron untuk mendapatkan agar medan magnet yang terbangkitkan pada stator dapat memotong kumparan rotor dan menghasilkan tegangan terinduksi. Berdasarkan kunparan rotornya terdapat 2 jenis motor induksi, yaitu motor rotor sangkar dan motor rotor gelung. Dalam praktikum ini dieruntukkan motor induksi rotor sangkar.

Prinsip Kerja Motor Listrik 3 Fasa
Apabila sumber tegangan 3 fase dipasang pada kumparan stator, akan timbul medan putar dengan kecepatan:
Ns = 120 f/P
Keterangan:
Ns = Kecepatan Putar
f    = Frekuensi Sumber
P   = Kutub motor

Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor. Akibatnya pada batang konduktor dari rotor akan timbul GGL induksi. Karena batang konduktor merupakan rangkaian yang tertutup maka GGL akan menghasilkan arus (I). Adanya arus (I) di dalam medan magnet akan menimbulkan gaya (F) pada rotor. Bila kopel mula yang dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor cukup besar untuk memikul kopel beban, rotor akan berputar searah dengan medan putar stator. GGL induksi timbul karena terpotongnya batang konduktor (rotor) oleh medan putar stator. Artinya agar GGL induksi tersebut timbul, diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan medan putar stator (ns) dengan kecepatan berputar rotor (nr). Perbedaan kecepatan antara nr dan ns disebut slip (s), dinyatakan dengan
S= (ns- nr)/ ns

Bila slip sama dengan nol maka tidak akan timbul ggl dan tidak ada arus mengalir pada batang konduktor (rotor), dengan demikian tidak dihasilkan kopel. 
 

 Gambar 1. Konstruksi Motor Induksi 3 Fasa Rotor Sangkar

(sumber: http://belajarelektronika.net/pengertian-motor-listrik-3-fasa/)

7.3  PERALATAN YANG DIGUNAKAN
1. Sumber catu daya 3 fasa
2. Motor induksi 3 fasa
3. Voltmeter dan Ohmmeter
     5. Amperemeter
6. Tachometer

7.4 PROSEDUR PELAKSANAAN

7.4.1. Pembacaan “Name Plate” motor
1) Silakan di foto name plate motor dan sisipkan dalam laporan.

2) Jawablah pertanyaan di bawah ini dan sisipkan dalam laporan
       Hp         =   ……………
       V(∆)       =    ……………
       V(Y)       =   ……………
       I(nominal)  =   ……………
       Cos θ    =    ……………

3) Ukurlah tegangan jala-jala yang akan digunakan untuk mengoperasikan motor dan isikan pada berikut ini (hati hati tegangan ini sangat berbahaya)
     VL = VF-F =  ……………    volt      (tegangan antar fasa / tegangan line)
      VF-N            =  ……………    volt      (tegangan fasa ke netral)

4)   Apakah tegangan jala-jala instalisi listrik di laboratorium seperti berikut:
       VL = VF-F =  220    volt      Ya?        Tidak? (coret yang salah)
       VF-N              =  127    volt      Ya?        Tidak? (coret yang salah)
Jika “Ya”, lanjutkan percobaan berikutnya, jika “Tidak” konsultasikan dengan instruktur untuk melanjutkan percobaan.

7.4.2. Hubungan Y-∆
1) Ukurlah resistansi masing masing kumparan stator melalui terminalnya dan catat pada tabel 1.


 


2) Rangkailah motor dalam hubungan Y dan ukur reistasi antar terminal, dan catat pada tabel 2.
 

 
3) Rangkailah motor dalam hubungan ∆ dan ukur reistasi antar terminal, dan isikan pada tabel 2.

 

 


 7.4.3 Meng-instal dan Mengopersikan Motor

1)      Rangkaialah motor terhubung Y tanpa beban dan hubungkan dengan suplai jala-jala 220 volt, ukur kecepatan putar motor, ukur tegangan antar fasa (antar line), tegangan fasa netral dan besar arus line yang terjadi.

2)      Tukar posisi salah satu fasanya, dan jalankan. Apa yang terjadi?

3)      Rangkaialah motor terhubung ∆ tanpa beban dan hubungkan dengan suplai jala-jala 220 volt, ukur kecepatan putar motor dan besar arus line yang terjadi.

4)      Tukar posisi salah satu fasanya, dan jalankan. Apa yang terjadi?

7.5  TUGAS & PERTANYAAN
1) Bagaiman cara mengidentifikasi motor induksi 3 fasa rotor sangkar (perbedaan dengan motor yang lain
2) Sebutkan kelebihan dan kekurangan motor induksi 3 fasa rotor sangkar dibandingkan dengan motor yang lain.
3) Jelaskan tentang rangkaian starting Y-∆ pada motor induksi 3 fasa rotor sangkar

7.6  DATA DAN ANALISIS


7.7  KESIMPULAN


7.8  DAFTAR PUSTAKA



No comments:

Post a Comment