2... D4_prak1.(nama,nama,nama,nama)
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1.
Memahami
istilah yang digunakan pada ”name plate”
motor DC.
2.
Mengetahui
dan dapat menyebutkan bagian-bagian (elemen-elemen) motor DC
II. DASAR
TEORI
Motor dc terdiri dari dua bagian besar, yaitu:
1.
Bagian Stator : terdiri dari 1) rangka motor, inti
kutub magnet dan lilitan (coil), dan sikat
komutator (brush).
Rangka motor
berfungsi sebagai tempat mengalirnya fluks magnetik. Karena itu rangka motor
dibuat dari bahan ferromagnetik. Rangka motor juga befungsi untuk meletakkan
komponen tertentu dan melindungi bagian-bagian mesin lainnya.
Mesin-mesin yang kecil rangkanya terbuat dari besi tuang, sedangkan mesin mesin yang besar rangkanya dibuat dari plat campuran baja yang berbentuk silinder.
Fluks magnet yang terdapat pada mesin listrik dihasilkan oleh kutub-kutub magnet. Kutub magnet diberi lilitan pembangkit magnetik yang dihasilkan dengan melewatkan arus listrik untuk membentuk elektromagnetisme. Kutub magnetik terdiri dari dua bagian, yaitu inti kutub magnet dan sepatu kutub magnet. Keduanya terbuat dari bahan ferromagnetik.
Pada rangka motor juga dilengkapi dengan sikat komutator, yang berfungsi sebagai penghubung untuk mengalirkan arus dari sumber caru daya menuju bagian rotor/jangkar (armature) motor karena itu sikat sikat dibuat dari bahan konduktor biasanya terbuat dari bahan karbon yang dicampur dengan biji besi. Disamping itu sikat juga berfungsi untuk terjadinya komutasi, bersama-sama dengan komutator, bahan sikat harus lebih lunak dari bahan komutator. Bahan yang digunakan untuk suatu sikat, sangat tergantung dari: 1) putaran mesin, 2) kerapatan arus yang melalui sikat, dan 3) tekanan sikat terhadap komutator. Supaya hubungan/kontak antara sikat sikat yang diam dengan komutator yang berputar dapat sebaik mungkin, maka sikat memerlukan alat pemegang dan penekan berupa per/pegas yang dapat diatur.
Mesin-mesin yang kecil rangkanya terbuat dari besi tuang, sedangkan mesin mesin yang besar rangkanya dibuat dari plat campuran baja yang berbentuk silinder.
Fluks magnet yang terdapat pada mesin listrik dihasilkan oleh kutub-kutub magnet. Kutub magnet diberi lilitan pembangkit magnetik yang dihasilkan dengan melewatkan arus listrik untuk membentuk elektromagnetisme. Kutub magnetik terdiri dari dua bagian, yaitu inti kutub magnet dan sepatu kutub magnet. Keduanya terbuat dari bahan ferromagnetik.
Pada rangka motor juga dilengkapi dengan sikat komutator, yang berfungsi sebagai penghubung untuk mengalirkan arus dari sumber caru daya menuju bagian rotor/jangkar (armature) motor karena itu sikat sikat dibuat dari bahan konduktor biasanya terbuat dari bahan karbon yang dicampur dengan biji besi. Disamping itu sikat juga berfungsi untuk terjadinya komutasi, bersama-sama dengan komutator, bahan sikat harus lebih lunak dari bahan komutator. Bahan yang digunakan untuk suatu sikat, sangat tergantung dari: 1) putaran mesin, 2) kerapatan arus yang melalui sikat, dan 3) tekanan sikat terhadap komutator. Supaya hubungan/kontak antara sikat sikat yang diam dengan komutator yang berputar dapat sebaik mungkin, maka sikat memerlukan alat pemegang dan penekan berupa per/pegas yang dapat diatur.
Komutator berfungsi sebagai alat penyearah
mekanik, yang bersama-lama dengan sikat. Supaya menghasilkan penyearah yang
lebih baik, maka komutator yang digunakan jumlahnya banyak. Karena itu tiap
belahan/segmen komutator tidak lagi merupakan bentuk sebagian selinder, tetapi
sudah berbentuk lempeng-lempeng. Diantara setiap lempeng/ segmen komutator
terdapat bahan isolator. Isolator yang digunakan menentukan kelas dari mesin
berdasarkan kemampuan
2.
Bagian Rotor: terdiri dari komutator jangkar, dan lilitan jangkar
Jangkar yang
umum digunakan pada mesin arus searah adalah yang berbentuk silinder, yang
diberi alur pada bagian permukaannya untuk melilitkan kumparan-kumparan tempat
terbentuknya tegangan balik. Jangkar dibuat dari bahan yang kuat yang mempunyai
sifat ferromagnetik dengan permeabilitas yang cukup besar, dengan maksud agar
kumparan lilitan jangkar terletak dalam daerah meda magnet besar sehingga ggl
yang terbentuk dapat bertambah besar.
III.
PROSEDUR PERCOBAAN
1.
Baca “name
plate” motor dan tulis ulang dalam laporan.
2.
Rangkaikan motor dalam satu bentuk konfigurasi
tertentu dan berikan suplai tegangan yang sesuai dengan yang tertera pada “name plate”, kemudian lakukan pengukuran
untuk tegangan suplai, arus suplai, dan rpm-nya.
3.
Matikan motor, beri tanda posisi rangka motor
terhadap rangka sikat seperti ditunjukkan dengan garis merah pada gambar 1,
lalu lanjutkan bongkar motor tersebut untuk mengamati bagian dalamnya.
4.
Bersihkan dan lakukan perawatan pada motor
tersebut yang dibuktikan dengan gambar berupa foto sebelum dan sesudah dilakukan
perawatan. Tuangkan dalam laporan dan beri penjelasaan
5.
Identifikasikan bagian-bagian motor dc dengan
mengambil foto masing-masing dan sebutkan nama dan fungsi dari bagian bagian
tersebut. Tuang dalam laporan.
6.
Rakit kembali motor tersebut kemudian lakukan
uji coba dengan tiga macam posisi rangka sikat-sikat seperti ditunjukkan pada
gambar 2 (perhatikan garis merah). Masing-masing lakukan pengukuran tegangan
suplai (dibuat sama dengan percobaan sebelumnya), arus yang terjadi dan
rpm-nya.
7.
Rakit kembali motor pada posisi yang benar dan
kembalikan.
IV. DATA PERCOBAAN
Tulislah secara lengkap data hasil percobaan. Data bisa berupa angka-angka hasil pengukuran, keterangan, gambar/foto.
V. PEMBAHASAN
Berisi tentang analisis data, ulasan, pengerjaan tugas sesuai petunjuk yang dijelaskan di atas.
VI.
KESIMPULAN
1. Posisi sikat pada motor dc memberikan
pengaruh terhadap: .................................................
2. Prioritas perawatan pada motor dc adalah
meliputi : .............................................................
No comments:
Post a Comment