2... D4_prak3.(nama,nama,nama,nama)
I. TUJUAN
PRAKTIKUM
1. Percobaan Motor DC Shunt Beban Nol
a. Mengetahui besarnya rugi besi dan mekanis
pada saat motor dijalankan dengan beban nol.
b. Menghitung besar efisiensi motor dari
daya output saat beban penuh
2. Percobaan Motor DC Shunt Berbebana.
a. Menghitung besarnya
torsi motor pada beban tertentu
b. Menentukan putarn motor dalam keadaan beban
tertentu.
c. Menghitung daya motor dalam keadaan beban
tertentu.
d. Menghitung efisiensi
motor dan menggambar kurva effisiensi fungsi beban
II. DASAR
TEORI
Pada motor searah terdapat rugi-rugi (losses) yaitu:
1. Rugi Listrik.
Rugi ini diakibatkan adanya tahanan dalam pada konduktor tembaga yang
digunakan sebagai lilitan. Besar rugi ini dapat dihitung menggunakan formula:
Pcu = I2R
2.
Rugi
Besi
Diakibatkan oleh pemakaian besi
ferromagnetik. Rugi besi terdiri dari rugi histeris dan rugi arus pusar (eddy).
Rugi ini bersifat konstan, sehingga kita tidak dapat mengetahui
berapa besarnya.
3.
Rugi
mekanik
Rugi mekanis terdiri dari rugi geser pada sikat, rugi geser pada sumbu,
dan rugi angin. Seperti pada rugi besi, rugi mekanis juga bersifat konstan
sehingga besarnya rugi mekanis tidak dapat diketahui.
Pada saat tidak
berbeban (beban nol), maka daya yang diambil oleh motor hampi semuanya
merupakan rugi-rugi daya pada motor tersebut.
Pinput = Poutput + Prugi-rugi
Jika tanpa beban,
maka Poutput = 0,
maka Pinput = Prugi-rugi, yaitu rugi
tembaga, rugi besi, dan rugi yang disebabkan oleh terjadinya gesekan (gesekan
pada bearing dan gesekan angin).
Karena Pinput dan rugi tembaga dapat
dihitung dari hasil pengukuran, maka besarnya rugi tetap juga dapat diketahui. Besarnya
rugi tembaga (Pcu) tergantung dari besarnya beban, jika beban semakin
besar maka arus pada motor juga semakin besar, artinya rugi tembaga juga
bertambah besar. Rugi-rugi ini dibuang berupa panas, karena itu motor dengan
beban besar menyebabkan temperaturnya lebih tinggi. Perbandingan rugi-rugi daya
dan beban nominal disebut sebagai efisiensi motor, atau dinyatakan sebagai
berikut:
Efisiensi = (Daya Output/Daya Input) x 100 %
Sedangkan torsinya dapat dinyatakan sebagai
berikut:
III.
PROSEDUR PERCOBAAN
1.
Alat
dan Bahan
2. Langkah Percobaan
2.1 Percobaan Motor
DC Shunt Beban Nol
a. Besar tahanan motor DC shunt di ukur dan selanjutnya kumparan medan dan kumparan jangkar.
b. Dirakit
rangkaian seperti ditunjukkan pada gambar 1.
c. Motor diberi tegangan yang bervariasi
15, 25, 35, 45, 65 volt sambil mengamati dan mencatat putaran motor beserta besarnya
arus yang mengalir pada setiap variasi tegangan.
2.2. Percobaan
Motor DC Shunt Berbeban
- Dari data yang ada eksitasi/pembebanan, tegangan terminal dan data yang dicarimelalui putaran dan arus listrik yang ada.
- Motor DC dicatu daya dari sumber DC dari sumber AC yang telah melewati penyearah arus/ melalui (oltage regulator.
- Pembebanan dilakukan dengan pemberian arus eksitasi pada dynamo dengan nilai tertentu 0,1; 0,2; 0,3; 0,4; 0,5 dan 0,6 ampere yang dilakukan dengan menggunakan regulator tegangan.
- Sedangkan regulator untuk rangkaian jangkar dipertahankan konstan pada 55 volt (atau pilih sesuai dengan yang tertera pada “name plate”-nya.
- Besarnya rpm dan arus dari motor diamati dan dicatat.
IV.
PEMBAHASAN
V.
KESIMPULAN
1. Besarnya rugi tetap yang terjadi adalah sebesar ..........................................
watt.
2. Efisiensi dari motor DC tersebut adalah
sebesar ........................................... %
No comments:
Post a Comment